TUNJUKKAN AKU JALAN YANG SESAT
Catatan – Di tengah pergolakan kehidupan manusia dalam mencari kebenaran sebagian orang meyakini kebenarannya sendiri dengan mengacu pada perolehan teori saja tanpa menerima realitas.
Hari yang jauh jika menilik harinya Nabi, ajarannya kini bebas tafsir. Aku merasa beruntung di masa sekarang masih ada juga insan yang terus belajar menggali data kemudian mentashihnya pada orang yang berkapasitas dibidangnya. Bukan pada orang yang malah menjerumuskan tanpa ada solusi tapi kepada orang yang memang benar-benar mampu memberikan solusi. Sayangnya orang yang semacam itu semakin berkurang dan langka.
Foto : Tunjukkan Jalan yang Sesat. |
Manipulasi dalil Tuhan tak sepantasnya terjadi tapi kerap kita saksikan, transaksi ayat kitab suci untuk memperkaya diri. Setiap hari manusia bersorak kebenaran yang belum pasti, sialnya adalah mereka tidak sadar berada di tengah kegelapan dan hanya terlihat satu warna yaitu warna hitam. Di mana jalan kesesatan sesungguhnya? Semua berkata benar atas dirinya. Seenaknya berasumsi bahwa hanya aku yang benar kecuali semua atau semua salah kecuali aku.
Hah, harusnya aku tahu jalan sesat itu agar tidak ku lewati. Sepanjang malam selalu berharap menemukan jawaban dan setiap percepatan hari untuk pagi aku ingin lebih lama lagi berada di hari petang. Saat orang hidup begitu jelas saling jegal antar sesama dengan alasan hanya cara seperti inilah untuk bertahan hidup. Tidak ada teman, saudara dan sahabat, semua adalah musuh yang saling memangsa. Siapa yang paling kuat akan berkuasa.
Baca juga : Memutuskan kebijakan bijak tanpa kontroversi.
Baca juga : Pemilihan maling.
Cekik-mencekik biasa terjadi di luar dan di dalam kantor jaminan keselamatan lalu bisa lepas hanya dengan menyuap. Perampok salah berpakaian, rapi-rapi agar dengan mudah menipu apalagi berstampel biru yang bisa didapat secara mudah lagi murah di pinggir jalan bawah pohon.
Sudah ketahuan salah masih bisa mengelak, mereka mampu memutar balik otak masyarakat untuk memercayainya bahwa lakunya tidak salah. Kebenaran hanya ada di poster, anti hoax dan anti money politik hanya menempel di sablon kaos. Tidak menembus hatinya. Mungkin orang yang memakai kaos tidak bisa membaca tulisan di dada apalagi di punggungnya bisa jadi tulisan itu untuk dibaca orang lain dan mereka melarang orang lain biar dirinya saja yang melakukannya.
Klik link : Situasi abad kehancuran.
Klik link : Tanah lapak.
Hukum perang hanya ada satu pemenang, jika tersisa dua orang salah satu harus mati. Keduanya saling membela negaranya baginya wajib memperjuangkan wilayah kelahiran lain sisi jabatan akan naik terus mendapat cap pahlawan. Baru-baru ini orang berbondong-bondong untuk memperoleh gelar ini entah bagaimanapun caranya. Hai, bangunlah pahlawan hari sudah siang. Ini memang benar-benar salah.
Aku kini hampir tidak bisa membedakan mana hitam dan putih karena semua melebur menjadi satu, tunjukkanlah mana yang hitam agar aku tahu yang putih. Memutuskan untuk memilih yang sesat supaya benar, layaknya memilih kerikil agar bersih berasnya. Jutaan beras bersih bisa terlihat kotor hanya puluhan kerikil. Pilihan terakhir, sekalipun tidak bisa membersihkan setidaknya tidak mengotori. Tidak bisa berbuat baik setidaknya tidak melakukan keburukan. Boleh tidak belajar asal jangan bodoh.
Blora, (05/08/2021).
Mawar Sastrajawa.