MENOLAK UANG SERIBU, DAPAT APA? | KOMEDI!
Catatan Lilik – Hidup seorang duda di sebuah desa plosok jauh dari keramaian, bernama om gendon, akrap di panggil om ndon. Om ndon di desa punya teman dekat bernama paijan.
Foto : Keceriaan om Gendon dan Paijan di Warung Kopi. |
Suatu malam om ndon dan paijan bertemu disalah satu warung kopi tongkrongan biasa yang berada di desa, om ndon curhat kepada paijan bahwasanya mantan istri dan anaknya habis main ke rumah om ndon kemarin ketika lebaran Idul Fitri.
“Jan, kemarin mantan istri dan anakku main ke rumah, setelah ia pamit mau pulang aku memberi uang saku eeehhh… Dianya tidak mau.” kata om ndon ke paijan.
Baca juga : Komedi, kisah pak ojan si marbot masjid.
Baca juga : Aku tersugesti kopi.
Paijan berekspresi heran, umumnya anak kecil dikasih uang mestinya mau dan senang. Karena merasa ada yang aneh dari cerita om ndon, paijan bertanya.
“Emangnya kamu kasih berapa, ndon?” Tanya paijan dengan nada tinggi.
“Gua kasih seribu, jan.” jawab om ndon sambil mringis.
Semua orang yang ada di warung mendengar cerita itu sontak tertawa lepas, “ha….ha…ha…ha…”
“Zaman sekarang uang seribu kau kasih dapat apa? haha” Celetuk salah orang di warung.
Begitulah keceriaan kebersamaan masyarakat kecil ketika melepas kepenatan situasi dunia. Ciri orang waras harus bisa tertawa. Tertawalah, karena di negeri ini apa saja bisa diketawain. Blora, (16/05/2021).
Klik di sini : Revolusi kehancuran.
Klik di sini : Lawan kapitalis dengan melinting.
Sekilas Info : Kirim naskah keren dan menarik anda di Catatan Niam Jamil. Atau bisa langsung hubungi Kontak Kami.
Tentang Penulis : Lilik Sugiarto, merupakan Mahasiswa di STAI Al-Muhammad Cepu Cabang 5 (Blora Kota). Saat ini aktif di dunia komedi.