MALAM PERJALANANKU.
Catatan Nasir – Malam perjalananku menjejaki langkah dalam sunyi. Membelah malam dalam kerinduan, tiada rasa ingin bertepi, sampai bila rindu menemui angan-angan.
Abdurrahman Nasir. |
<
p dir=”ltr”>Ini kusebut dengan melepas senja, Kita tak saja menanti pagi dibilangan hari. Ada harapan yang tak pernah putus asa. Menggeliat, memaksa diri untuk memperpanjang derap kaki.
Lalu, kaki-kaki penuh bekas. Belajar memposisikan diri supaya tampak berkelas. Tak banyak yang mengerti dalam diam yang meng-emas, sampai bila perjalanan terhenti di sisi hujan deras.
Baca juga : Sunyi hidupmu.
Baca juga : Empty Space.
Aku menikmatinya. Mencoba mengukir rasa syukur pada Pemilik semesta, lelahku yang tak terkata, akan usai bila tiba masanya.
Tinggallah bayang-bayang masa lalu. Mengukir asa di separuh selaksa jiwa.
Tiada yang bisa menepis semua itu
Hanya cinta yang takkan mampu membagi singgasana. Hingga semua menepi, menutup waktu yang amat berarti. Blora (03/05/2021).
Klik link : Merusak berembel embel bonus.
Klik link : Kopi Kemarin.
Sekilas Info : Kirim naskah keren dan menarik anda di Catatan Niam Jamil. Atau langsung hubungi di Contak Kami.
Tentang penulis : Abdurrahman Nashir, pria kelahiran Blora (2001) saat ini aktifis media sosial. Sejak SMK menggeluti dunia tulisan.