News

TEORI PSIKOLOGI SASTRA.

Advertisements

Oleh : Sri Purnomowati.

Pada Ngaji Sastra Posonan Di Pondok Langgeng Pesantren Miftahul Amal Jiken.

Advertisements
Foto : Sri Purnomowati sampaikan teori Psikologi Sastra.

Notulen – Menjadi seorang penulis adalah persoalan mental, penulis ada juga dari kepekaan spiritual dan kepekaan sosial.

Pada persoalan mental kreatif, kita bisa menilik dari beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi percontohan, misalnya: Anak pertama sangat berpengaruh dengan proses kekreatifan, secara umum anak pertama akan menjadi contoh dengan anak ke dua dan ke tiga. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa juga anak ke dua jauh lebih kreatif ketimbang anak pertama.

Advertisements

Dibuktikan dengan seluruh presiden di Amerika adalah anak pertama. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama meski bukan anak pertama tapi ia merupakan anak laki-laki pertama.

Baca juga : Manusia bagian dari sampah.

Advertisements

Baca juga : Alam ceritakan momen.

Ciri lainnya tentang penulis biasanya IQ tinggi di atas 120, bergolongan darah ‘B’ dan berbeda dengan golongan darah ‘O’. Penulis bergolongan darah “O” terkadang lebih produktif ketimbang ‘B’. Gol “B” menulisnya tidak banyak, sedikit tapi mendalam.

Advertisements

Faktor genetik dan lingkungan juga mempengaruhi kita dalam hal kepenulisan. Penulis pasti pembaca, dan harus membaca untuk memperbanyak diksi, membantu menangkap dan menguraikan dari apa yang kita imajinasikan. Hanya sebatas berpikir juga tidak akan bisa mengeksplorasikan ke dalam sebuah media ketika tidak membaca.

Tipikal menulis berdasarkan kebutuhan materi dan berdasarkan idealis pribadi. Bacaan sangat mempengaruhi dengan apa yang kita tulis menjadi karya.

Advertisements

Klik link : Periodesasi abad kehancuran.

Klik linkBudaya bincang di tengah hiruk pikuk dunia.

Advertisements

Rasa dendam harus dimiliki oleh seorang penulis. Patah hati menjadi penguat dalam karya sastra, kesulitan bisa memberi  jalan cerita sebuah karya. Ketika kesulitan kalian harus bersumpah untuk menjadi.

Terkait dengan kepekaan spiritual dan kepekaan sosial, banyak penulis terbawa peristiwa yang telah digambarkan, ada semacam efek sugesti. Karena, bicara fiksi emosi bisa larut. Di situlah sastra hadir membangun sugesti dan kepekaan alam.

Advertisements

Berangkat dari posisi paling rendah, ciptakan karya. Rata-rata penulis memiliki persoalan melebihi manusia secara umum. Ketika tidak berada pada titik tersebut maka perlunya menciptakan kesulitan sendiri. Blora (23/04/2021).

Mawar Sastrajawa.

Advertisements

Silahkan Komentar