cintaOpini

“LOVE IN 20TH BIRTHDAY.” KRONOLOGI JADIAN.

Advertisements

Catatan – Kurasakan angin malam, begitu dingin. Aku terbangun dari
tidur membuka pintu kamar dan duduk di depan teras rumah. Melihat langit yang
sangat indah berhiasan dengan bintang-bintang, angin begitu kencang menerpa
pohon dan daun yang begitu damai, dan aku di hantui sosok senyuman tampan itu,
hatiku bertanya-tanya. Apakah aku sedang jatuh cinta?.

Advertisements

3 Tahun silam. Tak terasa sudah banyak yang berlalu, dan aku
tidak menyadari itu. Hidup ini memang begitu cepat. Namun apa daya manusia
hanya bisa mengikuti alur.

Foto : Novi Mirnawati.

Apakah mungkin aku bisa bersama dia? Orang yang kalau di
ajak bicara bikin gereget, bikin tensi darah naik pokoknya bikin errrr… banget
orang itu. Pikiranpun semakin semeraut, mata tinggal 5 watt waktunya mapan.

Advertisements

Tepat jam 00:10 ‘Drett… drett… drett…’ (suara getar
hp) Kulihat Hpku ternyata orang menyebalkan itu meneleponku. Bingung antara mau
diangkat apa tidak, sampai menghitung jari angkat enggak angkat enggak
berkali-kali. Ya udah aku putuskan untuk mengangkatnya.

“Hallo, Assalamualaikum.” Salamnya membuka percakapan. Terasa
di luar angkasa aku mendengar suaranya.

Advertisements

“Iya, Waalaikumsalam.” Jawabku cuek, lagian juga malam-malam
aku sangat ngantuk.

“Happy Birthday ya buat kamu, semoga apa yang diinginkan
tercapai. Lebih baik dari tahun kemarin” ucapnya di awal menit hari ulang
tahunku, dan dia melanjutkan :

Advertisements

“Walupun aku bukan orang pertama, aku berharap jadi yang
pertama.” Celotehnya.

“Hehe. Terima kasih atas do’anya” jawabku bingung sembari
kucek mata ngantuk.

Advertisements

baca juga : Isi surat dalam kado ulang tahun.

baca juga : Perjuangan mempertahankan cinta.

Advertisements

Suara dalam telepon membuat mata kuntuk menjadi cerah serupa
bangun pagi lega tanpa beban, sekalipun aku bingung dengan sifatnya malam ini. Parahnya
dia ingat hari berojolku. Energinya membuatku lalai keadaan.

“Hey Kamu!” panggilnya berkali-kali.

Advertisements

“Heheheh, iya ada apa” sontakku sedikit kaget.

“Malam ini aku mau ngomong jujur sama kamu.” Bebernya serius
merubah keadaan heningnya malam. Entah kenapa ada getar di dada. Aku benci sama
fikiranku, ada apa ini?.

Advertisements

“Ngomong apa silahkan, mau minta traktiran ya?” celotehku
sangat bercanda.

“Huss!” ia memotong pembicaraanku, “Aku beneran mau ngomong
sama kamu, jujur aja ya. Aku tuh…” rupanya ingin mengatakan sesuatu. Jantungku terlanjur
berdetak sangat kencang seperti teringat oleh pandangan pertamaku.

Advertisements

klik link : 4 tips memikat wanita.

klik link : muthi adalah doa.

Advertisements

“Iya, kamu kenapa?” aku tetap bersikap santai tutupi
kegugupan.

“Aku suka sama kamu.” Katanya menusuk lubuk.

Advertisements

“Haaa…” kagetku, “Kamu suka sama aku, bagaimana bisa?” Sempat
tak percaya seorang dia suka sama aku.

“Iya aku suka sama kamu, pertama kali aku melihatmu hatiku
sudah bertunjuk kepadamu.” Jelasnya.

Advertisements

“Aahh jangan bilang prank” Celotehku masih belum percaya.

“Enggak lah masak aku prank kamu” paparnya.

Advertisements

Setelah dia mengungkapkan perasaannya, Aku menerima atas
keseriusannya. Kumatikan telepon, semua rasa bercampur aduk seperti permen nano
nano.

Mungkin malam ini aku buka lembaran baru, setelah 3 tahun
yang kurasakan susah senang bersama. Harapan dan do’a itu saling mengikat. Kita
itu pasti punya keinginan tapi sang kuasa punya kenyataan. Akhirnya hubungan
ini berjalan. Blora (12/11/2020).

Advertisements

Tentang Penulis : Novi Mirnawari, gadis kelahiran
Pontianak (2000). Saat ini menempuh study di STAI Khozinatul Ulum Blora,
semester 4 jurusan PGMI. Baru menyukai dunia literasi.

Opini tersebut sepenuhnya tanggung jawab penulis seperti
tertera. Bukan bagian dari tanggung jawab catatanniamjamil.blogspot.com.

Advertisements

Silahkan Komentar