PEMBOHONGAN ATAS DIRI SENDIRI.
Catatan – Perjalanan
susuri hidup terkadang baik dan buruk. Disaat berada posisi baik maka
bersyukurlah. Jika berada diposisi buruk bersabarlah. Lakukan apa yang menjadi
kepunyaan lebih baik dari pada ketidakpunyaan kau punya-punyakan.
Foto : Pembohongan atas diri sendiri. Blora (15/02/2019). |
Aku
sering berpenampilan seadanya, bersarung, berkaos, serta berlaken. Terlihat gembel bukan? Tapi
memang itulah punyaku. Melihat banyaknya manusia kenakan pakaian rapi tapi
mengada-ada sama saja berbohong atas dirinya sendiri. “kalau ke kafe berpakaian
rapi,” selayaknya orang borjuis. “kalau menghadiri acara berpakaian yang
bagus,” agar disangka normal; hal itu sama sekali tak bermoral dan tak normal
atas diri sendiri.
Baca juga : Kesadaran dari diri.
Baca juga : Jiwa Kopi gila.
Pembohongan
paling besar adalah pembohongan atas diri sendiri. Punya apa dan gunakanlah
seadanya tanpa perlu berbohong dengan kemasan lagak orang borjuis. Lakukan apa
adanya bukan ada apanya.
Lebih
menghormati orang itu sangatlah bagus, tapi lupa bahwa menghormati diri sendiri
lebih bermoral. Takkan berakhir menuruti kata orang. Takkan berakhir jika
menuruti fashion. Sama saja mencekik diri dengan tangan orang lain. Perlukah
penyadaran atas hal itu? Rumah sakit mungkin lupa dengan pembohongan itu
merupakan penyakit yang banyak dialami, orang sehatpun mengalaminya. Dan hal
itu perlu untuk diselamatkan.
Klik link : Lakukan baik demi tutupi hal buruk.
Klik link : Aku titip karya dan doa.
Demikian
rupa, dengan diri sendiri saja berbohong. Jujurlah dari akal dan nurani. Siapa
sangka orang memiliki kejujuran besar dengan sosial, namun besar pula berbohong
diri. Jujurlah, bohong lebih memalukan. Blora (15/02/2019).
Mawar Sastrajawa.