GALERI CINTA | MAWAR SASTRAJAWA.

Catatan – Aku susun kisah cinta bersandarkan galeri, sastra indah terjejer rytme. Tidak berbunyi namun mampu menggetarkan dada. Galeri penuh material cinta ini sangat kokoh dan diperkirakan akan abadi selalu ada.

Foto : Galeri Cinta di Langgar Seni Mawar Sastrajawa.

Para pengunjung yang hanya dapat melihat juga merasa, kemudian tidak bisa dibawa tapi mudah dan boleh di tiru menjadi rujuk. Galeri ini beralamatkan pada diri sendiri, jika orang lain menghendaki, galeri bisa menyisir kepada seluruh manusia sebagai tafsir alam.

Tidak besar, tapi menyebar. Hadir sebagai vaksin kerinduan ruh yang kehilangan asa sia-sia. Teduh dan sejuk terkam suasana bising mendesing. Jepitan sandal putus rela berkunjung menembus blokade jumpai cinta berhenti tandus.

Baca juga : Menyapa jiwa.

Baca juga : Bisakah pegang bayang?

Kibaran ruh jahat berkobar, sekadar cumbuan tipis memberhentikan saraf dan mematung terpapar-kapar. Galeri cinta tanpa ada murka dan duka, majas fakta murnikan citra. Selebur kata asmara mengetuk dalam-dalam apa-apa yang ada.

Beff, hati murung mencurahkan segala konflik di tempat tepat, yaitu Galeri Cinta. Tempat sampah dunia jadikan karya peradaban. Tiada kebenaran terpampang lantang, hanya keindahan menyedu keharmonisan.

Klik link : Pembohongan diri sendiri.

Klik link : Tepuk tangan menjatuhkan.

Hanya di galeri cinta Kaisar melepas mahkota, meminjamkannya pada bocah, ikut rasakan malam kedinginan rakyat sesambil nikmati semerbak aroma makan basi.

Segala kontroversi dan keparadokan telah patah oleh keharmonisan yang bening. Purna kian binasa, sisa cinta yang ada. Puing-puing ensiklopedi tiada henti menggema berikan pendidikan teramat puitis. Blora (19/02/2021).

Mawar Sastrajawa.