GITAR PATAH TULANG
Catatan – Asik bermain gitar di warung langganan merubah suasana baru, gitar milik warung ini cukup enak kumainkan. Beberapa lagu balada tuntas tapi aku mainkan dengan irama akustik, jelasnya untuk mengisi waktu luang entah nada dan suaranya sesuai atau tidak, sebab kurang lebih dua bulan ini aku jarang bermain gitar.
Foto : Gitar Patah Tulang. |
Pada kesendirian memetik senar tiba-tiba ada bapak-bapak paruh baya datang berjalan pelan dari depan ke area warung dengan telanjang dada, bersarung acak-acakan asal pakai. Fokus pandangan mataku tertuju pada bagian tulang selangka sisi kiri orang itu terdapat perban sepanjang 18 cm, pun Aku langsung menghentikan gerakan jari pada gitar sontak bertanya, Kenapa?
“Kok di kasih bantal kenapa?” Tanyaku gurau.
“Biar empuk, mas.” Bapak itu menjelaskan dengan senyum sedikit candaan.
Kemudian ia menjelaskan kronologi cukup mengenaskan, sebab jatuh dari motor karena ngebut perjalanan ke kantor mau apel pagi. Terpelintir dari motor mengakibatkan tulang selangka membentur sudut parit, patah tulang tak terhindar. Tiga minggu sudah cuti kerja, punya anak dan cucu keluarga. Tulang selangka putus, tulang punggung keluarga jadi fokus pengobatan.
Baca juga : Irama cinta cerita tapi gembira.
Baca juga : Peristiwa sebelah kubangan air sudut pasar.
Sendi sakit ketika tangan bergerak, cenut-cenut sambungan tulang dari dokter. Sulit tidur, sulit mandi dan harus ekstra hati-hati saat beraktifitas. Aku mendengar cerita dari sebrang tempat duduk bingung harus bersikap apa. Hanya mampu membalas dengan mendoakan segera lekas sembuh. Hampir lupa kopi pesanan sudah tidak sepanas tadi.
Kala itu aku masih memegang gitar, rasanya ingin membuat lagu tentang orang itu, sayang lirik-lirikku tak sepuitis Iwan Fals, tak sedalam pak Sapardi, tidak pula sedetil Ebit G. Ade, menarasikan pun aku kesulitan. Sementara kupendam sendiri cerita itu.
Klik link : Berlanjut pada visi setelah cita-cita.
Klik link : Tanah lapak.
Bapak bersarung itu merasa menyesal dengan kegugupannya melaju kencang, ia juga menceritakan bahwa sempat berkendara pelan masih saja kecelakaan, persis membentur bagian kanan tubuhnya dan kini ganti sisi kiri patah tulang.
Naik pelan dan kencang semua bisa jatuh, berhati-hati juga waspada menjadi opsi sementara. Bapak paruh baya pulang, Aku kembali dalam kesendirian, lagu awal tadi belum tuntas, aku melanjutkan dan mengulangi lagi bernyanyi dengan iringan gitar. Blora (10/06/2021).
Mawar Sastrajawa.