belajarcatataneksplirasiilmuimajinasiINSPIRASIterjang

KETIKA BELAJAR DITERJANG.

Advertisements

Catatan – Melukis tidak menghambat untuk
berliterasi. Apalagi berkarya. Sudah sepatutnya hal tersebut saling
bersandingan. Kerap aku mendapatkan bentuk lukisan pada narasi buku, gambaran
sangat luar biasa. Dan mendapatkan literatur dari setiap resapan cat terkuas di
kanvas.

Foto : Ketika Belajar Diterjang. Blora (24/07/2019).

Makanya aku sering mengajak teman
untuk belajar, sulit dan sepertinya malas jikalau mendengar kata itu.
Sebenarnya aku juga seperti itu, namun mencoba berpikir jangka panjang dan
membuka cakrawala pengetahuan. Bukan berarti mengajak itu sudah melakukan, itu
bagus. Akan tetapi itu aku lakukan sebenarnya kritik terhadap diriku sendiri.
Menasehati diri, artinya dapat guna menjadi spirit dalam hal belajar. 
Blora (24/07/2019).

Advertisements

baca juga : konferensi bawah meja.

baca juga : seragam simbol penindasan.

Advertisements

Bukan dengan siapa kita belajar dan
bukan dimana kita belajar. Dengan siapapun dan dimanapun dapat menjadi ajang
pembelajaran. Jangan lihat siapa yang mengajari tetapi ketahuilah apa yang
diajarkan. Mungkin dengan anak kecil enggan menerima jika dia mengajarkan
terhadap kita dengan skill yang dimampukan. Bersama orang dewasa meski itu
salah kita mengikuti tanpa menolak. Malah bangga dengan kesalahan. Wow,
pembenaran yang salah.

Macam itu rupakan kemaksiatan dalam
belajar. Penting juga belajar tanpa kelas. Tidak ada guru dan murid, yang ada
siapa yang mau belajar. Semua menjadi subjek. Di sana bersama bertukar pikir,
saling berbaur pengetahuan. Jadi proses belajar pembebasan dalam hal berfikir
tanpa dibatasi. Ilmu pendek jika terbatasi. Yang terbatas itu nalar pikir kita.
Maka perlu memperluasan wilayah pengetahuan.

Advertisements

klik link : peng-alam-an.

klik link : penghuni pohon meh.

Advertisements

Nalar pikir tiap manusia berbeda –
beda dan pandai itu perspektif. Tidak bisa pengetahuan diberi nilai. Pemberi
nilai sok punya seluruh keilmuan. Apalagi dilombakan; sangat dan sungguh tidak
masuk akal dan tidak punya otak. Kalau bisa diharamkan saja.

Bukan untuk tontonan belaka sobat.
Guna prestasikah? Pendek kali tafsirnya. Proses belajar tidak selesai pada
waktu formal. Jangan berbondong – bondong dirikan tempat tapi isinya zonk.
Belajar bisa tidak pada tempat khusus, inti adalah pengetahuan dan keilmuan. (Mawar Sastrajawa).

Advertisements

Silahkan Komentar