LEBIH HINA DARI PENGEMIS.
Catatan – Seorang berpakaian borjuis. Jangan bandingkan dengan gembel yang selalu kumuh
jarang mandi. Pasti semua orang menghormatinya dengan gaya yang berlagak mahal. Lupa
bahwa yang dilakukan adalah bentuk keterpaksaan.
Foto : Bersantai di trotoar. |
Aslinya
tak seborjuis dia kenakan. Apalagi dengan orang-orang yang menggunakan
kedudukannya dengan kepura-puraan membuat agenda kemudian menyodorkan proposal
dan diajukkan kepada sasarannya.
Baca juga : Pembohongan atas diri sendiri.
Baca juga : Sadar akan waktu sia-sia itu baik.
Berbeda
dengan pengemis, siapapun dan di manapun ia selalu meminta dengan kostum apa
adanya yang dimiliki tanpa harus berbohong sok borjuis. Walau kira orang itu sungguh hina dipandang. Kenapa hina? Apa hal tersebut berbohong? Itu adalah
kejujuran sesungguhnya. Bukan berpura-pura sok borjuis tapi jiwa pengemis,
meminta kesana-kemari dengan alibi akan digunakan kegiatan sampai pembangunan. Dimana
letak kejantanannya?.
Klik link : Melakukan kebaikan demi menutupi keburukan.
Klik link : Arus bawah.
Lantas
bagaimana para borjuis besar? Pendidikan tinggi kau gunakan mengemis. Katanya
mencerdaskan malah membodohkan kehidupan bangsa. Pancen pengemis kelas wedus. Tanpa memiliki kesadaran karena
disibukkan dengan laku ngemis
Berhentilah
bung, apa yang kau lakukan sangat memalukan. Lepaskan saja pakaian
ketidakadilan. Uang pengemis kau ngemisi kembali. Sereceh demi sereceh
dikumpulkan tapi kau rampas. Blora (14/02/2019).
Mawar Sastrajawa.