MANUSIA BAGIAN DARI SAMPAH.

Catatan – Sejatinya manusia adalah makhluk sempurna yang diperlakukan khusus oleh pencipta, diberikan akal waras untuk bernalar sehingga mampu menyelesaikan masalah, bukan selesai malah ikut mengotori dan menjadi sampah mangkrak.

Ada banyak manusia yang tidak berguna dan diguna-gunakan, tak terkecuali mahasiswa yang setiap tahunnya menambah statistik angka pengangguran. Katanya ingin bermanfaat, tapi malah dimanfaatkan.

Foto : Mawar Sastrajawa.

Ya sudahlah, Jadilah tidak bermanfaat saja agar tidak dimanfaatkan. Tidak jadi petugas pembersih sampah, tapi manusia adalah bagian dari sampah. Kategorikan sendiri diri anda bagian sampah jenis apa?

Baiknya manusia ikut serta bersihkan sampah, bukan malah ikut nyampah. Sekarang butuh tambahan tempat pembuangan sampah, sudah terlalu banyak manusia mengotori bumi, sampah elit berdasi hilang rendah diri.

Baca juga : Putung rokok bawa bencana.

Baca juga : Bakar Sampah.

Jadi ini yang namanya membumi? Perlu berlumur lumpur, berblepot diri dengan air ‘peceren’, tidak lupa saling lempar-lemparan tanah kotor bersengketa, dan segenggam tanah direbutkan seribu kepala.

Penghargaan bergengsi diberikan jika bisa membuat orang jinak mati gaya, menindas manusia tak berguna dan medaya-gunakan insan bersodor kertas pendidikan.

Sampah menjadi penengah. Antara produksi dan hasil, di tengah-tengahnya ada sampah atau limbah mengharuskan untuk berpikir bagaimana caranya agar berguna. Dengan catatan sesuai kebutuhan agar berharga.

Klik link : Penulis adalah sampah.

Klik link : Akibat sampah yang tidak kunjung musnah.

<

p style=”text-align: left;”>Kerap sekali kedatangan manusia hanya karena butuh. Saat sudah tidak butuh lupa hilang kontak. Maka carilah tempat di mana kalian bisa dihargai. Hargai manusia, bukan memaksa manusia untuk menghargai.

Manusia sempurna ialah manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Mana yang lebih condong diantara itu? Apakah kelebihan atau sebaliknya? Biarkan sampah mangkrak, mari ikut lebur jadi sampah. Blora (20/04/2021).

Mawar Sastrajawa.