MENCARI APA? | MAWAR SASTRAJAWA.
Catatan – Terbiasa dengan hal normal. Buat apa hidup yang
aneh-aneh. Melakukan sesuatu yang baru kiranya perbuatan yang normal untuk dilakukan.
Tentunya dengan tidak melalaikan apa yang menjadi kebutuhan dan kerutinan.
Foto : Coretan lama Mawar Sastrajawa ‘Mencari Apa?’. |
Begitu trampilnya jari-jari melekat di tangan menemukan
dan menghasilkan suatu karya yang entah apa jadinya baik ataupun buruk,
setidaknya telah melakukan tugas manusia terus belajar dan bergerak dari sendi
tulang. Dari saraf sadar hingga bahkan banyak yang dari saraf tak sadar.
Pikiran pun tak cukup untuk menampung pemikiran, karya,
imajinasi, namun juga hati untuk merasakan. Begitu sebaliknya, hanya beperasaan
tak cukup dan perlu otak untuk memikirkan.
Baca juga : Menyapa jiwa.
Baca juga : Kenali diri sendiri.
Demikian rupa, hasil
apa yang terjadi berupa benda atau apapun bukan hanya untuk kepuasan,
atau kenyamanan namun juga kenikmatan. Menunggu memang sesuatu yang
menjenuhkkan sekaligus menjengkelkan jika yang ditunggu tak kunjung hadir dan
belum ada tanda-tanda untuk datang hingga terkadang berujung mengecewakan.
Sesambil menunggu waktu akan sia-sia terbuang, manfaatkan
kejadian sehal itu dengan membaca buku atau yang lainnya sehingga tak sadarkan
diri dengan fenomena sekeliling. Kondisi semacam itu pada tempat tak nyaman
namun bisa saja dari itu dibuat lebih nikmat.
Hidup sederhana bukan? Sesederhana mungkin, manusia
sendiri yang membuat rumit. Apa yang dicari? Bekerja? Biar mendapat uang
banyak. Menikah? Buat keturunan. Sekolah? Agar bisa melamar pekerjaan, atau
melarikan diri dari pekerjaan. Mencari apa?.
Klik tautan : Benar saja salah.
Klik tautan : Pembohongan atas diri sendiri.
Tentukan tujuan, jangan anggap jalan itu tujuan. Tujuan
bisa saja diubah menjadi jalan. Menganggap sudah sampai tujuan berarti sudah
tak jalan lagi dan akan berhenti. Sadarkah jika mungkin belum berjalan dijalan
karena masih mencari jalan.
Apa yang dicari belum tentu sesuai harapan. Banyak
terkadang justru mengecewakan. Nikmatilah proses di jalan. Banyak kejadian yang
mengesankan sekalipun mengenaskan. Mulai pujian hingga hinaan. Blora (11/02/2019).
Mawar Sastrajawa.