PUISI ‘DAUN MUSTIKA’
Karya : Mawar Sastrajawa
Foto : Puisi ‘Daun Mustika’ karya ‘Mawar Sastrajawa’. |
Tanah lumpur tetumbuhan subur
Manusia terkapar sido makmur
Sempalan batu dari zat kapur
Kesongo masih semburkan lumpur
Terdapat jutaan aneka sumber daya
Meski gagal mendapat adi pura
Kita harus berani kata pramoedya
Putra daerah anak semua bangsa
Neng nang neng nong
Neng nang neng nong
Barongan terus mengibaskan rambutnya
Sedekah bumi tanpa rasa jika tiada iringannya
Sakral, bumi tua itu menyimpan banyak rahasia
Hak e hak e hok ya hok ya
Hak e hok ya hak e hok ya
Ku beli tas rencana untuk bawa ensiklopedia
Tak kan muat tertulis dalam naskah walaupun sedia literatur segudang
Tahun lalu menjadi kota sastra memang sastra
Suuut, kita harus jaga budaya
Replika gajah purba jadi icon tuanya mustika
Suku kalang sampai tayub
Tugu blandong jati terbaik dunia
Santapan sesusuk sate joinan
Oh iya, depan makam pangeran surobahu sunan pojok
Lihatlah dan mampir uji coba darah di koplakan
Minta ajang pincuk daun jati
Dari barat belok kiri kanan jalan
Daerah kelahiran manusia hebat yang mendunia
Wora-wari, tirta, karta soewirja, samin surosentiko
Mas marco katradikromo, wilotikto sampai petani deso.
Goa macan, goa gombak, goa bebek, goa terawang, goa kidang
Apakah layak kita lupakan?
Jangan kunjung hanya menuruti story
Terlalu tumpah cerita sejarah
Kikuk kikuk pundi udara menggema
Hitam langsat kuning terbagi rapi
Kelilingi hutan jati dengan onthel dan kereta api
Jangan lupa bawa bekal kopi dan literasi.
Pikiran apa yang muncul jika mendengar kata blora?
Pikiran apa yang muncul jika mendengar kata hutan jati?
Pikiran apa yang muncul jika mendengar kata mustika?
Pikiran apa yang muncul jika mendengar cacana jaya kertha bumi?
Pikiran apa yang muncul jika mendengar kata jalan?
Hak e hak e hok ya hok ya
Hak e hok ya hak e hok ya
Aku terpesona oleh Mu.
Blora, (20/11/2020).