PUISI : POLITIK KEREN | MAWAR SASTRAJAWA.
Bagaimana tidak keren
Harga diri rakyat bisa dibeli
Dengan amunisi bom pagi
Woi,, ada amplop isi 2
Memang pembeli harga diri tak tahu diri
Puisi ; Polotik Keren. |
Lupa dengan janji
Berpaling dengan korupsi, padahal korupsi
Korupsi sembunyi, tak di ketahui
Jika ketahuan matilah para politisi.
Tenang, bungkam mulut dengan uang pun sudah diam
Penjara lewat.
tak dapat toleran ya di penjara
dengan kwalitas penjara VVIP bintang 3
enakkan
untung tidak dihukum mati
hanya saja dihukum setengah mati
dihukum hingga mau mati kemudian dibebaskan kembali
dan korupsi lagi.
kedengarannya bangsa ini pemaaf.
Tinggal korupsi lalu minta maaf, selesai kan
Wahai politisi
dirimu tak sejantan mulutmu
Janji bisa diobral
Semakin banyak janji semakin menang.
Rakyat tolol.
Dimata rakyat jalan dibangun pemerintah, bangga
Dimata pemerintah jalan rusak ya uang
Belum tahu ya. Semakin banyak jalan rusak pemerintah semakin
senang.
senang.
Karena yang dilihat bukan jalannya rusak
Tapi uang tercecer dijalan itu.
Politik keren.
Cukup duduk dengan busana mewah
Tangan masuk kekantong
Menggandakan uang
Sampah..
Katanya bangsa kita bangsa hukum
Yang besar salah pura-pura nggak tau
Yang kecil salah cepat-cepat di hukum
Hey pejabat dasar keparat
Rizki rakyat
Kau simpan rapat-rapat
Apakah pemimpin tu harus korupsi
Harus selalu benar
Meskipun salah dan telah terbukti
Politisi apa kalian…? recehan
Pendidikan tercipta agar manusia cerdas
Kecerdasanmu melampui batas
Pelatihan kader, merkrut anggota
Menjual aset negara
Politisi keren
Pejuang demi rakyat, selalu itu yang dikoarkan
Wakil rakyat tak mau merakyat
Kalian pikir rakyat itu rendah
Tinggi itu pejabat
Politik keren.
Buat undang undang biar rakyat kebingungan
Kami
butuh Buruh sejahtera, Petani bahagia
butuh Buruh sejahtera, Petani bahagia
Guru
bermartabat, Koruptor tobat
bermartabat, Koruptor tobat
Aparat
tidak keparat
tidak keparat
Wakil
rakyat merakyat
rakyat merakyat
Pelajar
terpelajar
terpelajar
Tega
kau pejabat
kau pejabat
Rakyat
kau doyan
kau doyan
Saudara
kau doyan
kau doyan
Kotran
mu sendiri kau doyan
mu sendiri kau doyan
Kami
tidak mau jadi badut, meski badut besar
tidak mau jadi badut, meski badut besar
Mana
kaum intlektual
kaum intlektual
Kedengarannya
pergerakan, himpunan saja kau lakukan
pergerakan, himpunan saja kau lakukan
Pengamen di pinggir kota bernyanyi
Yang kaya makin kaya
Yang miskin makin merana
Maling ayam dibakar, koruptor berkelakar. (JAM).