SEJEJAL ROKOK MENGHIDUPIMU.

Catatan – Bicara menyoal rokok dan perokok tentu selalu ada kontroversi di setiap season, bahkan sampai terkaji dalam agama dan negara.

Sudah jadi kewajaran seorang pria merokok, entah apa yang melatarbelakangi kenapa memilih jalur itu. Merokok dan tidak merokok tentu pilihan yang harus diambil berdasarkan alasan kenapa memilih salah satu dari opsi tersebut.

Foto : Sejejal Rokok Menghidupimu.

Pada umumnya wanita sungguh benci dengan pria yang bibirnya menghisap tembakau. Dilihat dari sisi manapun tidak sehat baik di sisi kesehatan sampai ekonomi.

Cukup populer seseorang menghitung secara detail pengeluaran biaya rokok dengan asumsi per hari menghabiskan satu sampai dua bungkus rokok. jika dinominalkan lebih kurang 25.000 per hari terbakar cuma-cuma.

Dikalikan perbulan sampai pertahun sudah jadi jutawan bisa cicil rumah. Banyak juga tidak merokok nasibnya sama, malah lebih maju perokok. Blora (05/04/2021).

Tujuan tulisan ini bukan untuk diimani atau bukan sebagai rujukan utama. Sebatas narasi dari pemikiran sampah barangkali ada yang dapat didaur ulang menjadi sebuah maha karya.

Rokok jika dipandang sebatas rokok tidak nampak apapun, luas arti ketika rokok dapat menghambat seorang untuk berbicara kotor, daripada bicara tidak benar lebih baik mulut jejali rokok.

Benar adanya alasan yang menguatkan daya konsentrasi berpikir akan meningkat ketika ada hisapan rokok. juga di lain pihak bea cukainya menyokong pendapatan suatu negara.

Saat tidak bisa menguatkan argumen kenapa memilih untuk merokok anggap saja membantu negara menggarap infrastruktur.

Penulis yakin kepada para pembaca punya argumen atau kasus tertentu terkait dengan perokokan yang mungkin lebih sexi diperbincangkan daripada sepercik gagasan receh dari penulis.

Mawar Sastrajawa.