SINGA TAK MENGAUM DI KANDANG SENDIRI.
Catatan – Jalani
apa yang telah menjadi tugas manusia. Baik buruk tentunya selalu ada di tiap
insan. Tempat tinggalku teramat plosok jauh dari ibukota kabupaten. Siapa
sangka, aku tak mempunyai power yang cukup untuk melakukan perubahan di kelurahan.
Kiranya terlalu muda untuk berkoar mengajak perubahan atau menunjukkan skill.
Saat ini masih jalankan tugas manusia sebagai makhluk sosial.
Keluar
dari kelurahan bukan untuk kabur tinggalkan pekerjaan sawah atau ternak, namun
masih dalam proses belajar. “ngapain belajar jauh-jauh, di kelurahan banyak
yang didapat tanpa pergi,” banyak temuan semacam itu dan hal itu terkadang
tidak jauh dari lingkungan keluarga. Memang benar di kelurahan banyak
pembelajaran, tapi itu bukan satu-satunya belajar, itu salah satunya. Belajar di manapun
sekolahku, kapanpun belajarku, siapapun guruku.
Baca juga : Tepuk tangan menjatuhkan.
Baca juga : Lakukan baik demi tutupi keburukan.
Siapa
sangka di kampung memang tak punya power, di luar semua orang mengenalnya.
Tetangga tau koaran di luar baru tau siung
lebih tajam. Auman lebih keras. Diam aja disegani.
Foto : Singa tak mengaum di kandang sendiri. |
Singa
tak mengaung di kandang sendiri. Coba bayangkan jika singa dalam kandang
sendiri mengaung. Begitu lucu bukan? Luar biasa jika mengaung di rimba hutan.
Tunjukkan taring sesuai tempatnya.
Dengar
aungan singa di hutan merinding padahal belum tau wujudnya dan lari
terbirit-birit. Berbeda dengan singa sirkuit, masio menakuti orang akan ditertawakan sekalipun jarak dekat. Sadar
lah singa, kau raja hutan bukan badut. Memalukan citra diri singa.
Ulas kembali : Terhimpit.
Ulas kembali : Berpikir kritis dan jernih.
Jadi,
masih mau dan nyaman menjadi singa sirkuit atau menjadi singa yang menyinga.
Orang besar dikenal di luar dan di dalam sedikit mengenal apa potensi yang
dipunya. Hutan tempat mu, kehidupan sesungguhnya. Keluar dari kepura-puraan,
jika tak bisa menjadi singa menjadi monyet saja. Atau justru memilih jadi
topeng monyet. Blora (15/02/2019).
Mawar Sastrajawa.