catataneksplorasiimajinasimuthiOpiniteman

TEMAN BAIK, DI MANAPUN TETAP JADI TEMAN.

Advertisements

Catatan – Pada umumnya teman adalah orang yang dekat dengan kita. Yang mau berjalan memegang erat tangan kita dalam kondisi apapun. Mau menjadi lawan dalam perdebatan-perdebatan kecil. Ia yang seharusnya mampu menutupi aib teman lainnya. Bisa melengkapi hari-hari kita. Tanpanya kita tidak akan lengkap.

Foto : Ilustrasi.

Jika kau seorang teman jadilah layaknya seorang teman. Jangan berpura-pura menjadi teman yang hanya berani main belakang. Beberapa orang mengalami hal tersebut, dihianati teman baiknya sendiri. Apakah kalian tahu rasanya dihianati temanmu sendiri?

Advertisements

Seseorang berhak berteman dengan siapa saja, tidak ada larangan dalam pertemanan. Ada yang memiliki teman yang dekat secara fisik, namun hati mereka tidak selaras. Mereka mampu bersama atas beberapa alasan dan untuk mencapai tujuan dengan kenyataan yang berbeda.

Klik : Belajar diam dan bicara.

Advertisements

Klik : Cobaan cinta.

Ada yang memiliki teman yang jauh secara fisik tapi hati mereka sangat dekat. Tanpa berjumpa mereka tetaplah seorang teman dan mereka sangat terhubung dalam lubuk hatinya. Sekalipun jauh kita tetap saling merasa nyaman.

Advertisements

Teman yang baik, dimanapun keberadaan kita tetap dianggap sebagai teman. Bukan menjadi teman hanya ketika berjumpa. Usai berpisah malah menjelek-jelekkan. Atau bahkan mungkin teman mendekat karena ada maksud tertentu. Sehingga memanfaatkan teman itu sendiri.

Tidak semua yang terlihat itu benar, terkadang kebenaran hanya bisa dirasakan. Yang bisa merasakan adalah dia yang memiliki kebenaran. Dan yang paling menyakitkan adalah ketidakbenaran menjadi suatu kebenaran yang wajar.

Advertisements

Baca juga: Serasa awal bertemu.

Baca juga : Sepercik embun impian.

Advertisements

Setiap orang memiliki kebenaran dalam hidupnya. Tapi tergantung manusianya mampu mengaplikasikan kebenarannya atau tidak? Berdiri diatas kebenaran atau tunduk kepada ketidakbenaran.

Aku sangat setuju jika hidup ada dalam dua pilihan. Memilih berjalan kejujuran atau hidup menderita menanggung ketidakjujuran.

Advertisements

Tentang penulis : Nur Muthi’atun merupakan Aktivis Mahasiswa di kabupaten Blora. Namun memiliki ketertarikan menulis.

Opini tersebut merupakan tangung jawab penulis. Bukan tanggung jawab catatanniamjamil.blogspot.com seperti tertera.

Advertisements

Silahkan Komentar